Asian Games dalam Lingkaran Polusi Visual
Setiap hari ( kerja) saya selalu melintasi jalan raya Lenteng Agung untuk kemudian menyebrang masuk ke jalan raya Pasar Minggu hingga terus berlanjut bertemu patung dirgantara Pancoran), masuk ke daerah Tebet dan diakhiri dengan memasuki Kawasan Kuningan sampai akhirnya tiba di kantor. Hal tersebut selalu berulang selama menjalani hari-hari menjadi buruh korporat layaknya masyarakat perkotaan lainnya. Sebab Hagerstrand menjelaskan bahwa karena kompleksitas kehidupan masa kini, telah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk bergerak melintasi tempat-tempat dan ruang ini. Gilllian Rose juga menuliskan bahwa masyarakat secara keseluruhan terbangun dari konsekuensi yang tak dikehendaki dari aksi individu yang terus berulang (Rose, 1993; Barker, 2016: 309). Dari situlah saya dan mungkin beberapa warga kota lainnya juga (harusnya) sadar bahwa k ita hidup di dalam rutinitas yang membuat kita melakukan hal-hal yang telah terpola karena pengulangan yang terus-menerus. Tahun ini Ind...